Penentuan 1 Ramadhan 2025 dengan metode Hisab dan Rukyat Hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Pantai Pedalen Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen
Penentuan 1 Ramadhan 2025 dengan metode Hisab dan Rukyat Hilal di Pos Observasi
Bulan (POB) Pantai Pedalen Kecamatan
Ayah Kabupaten Kebumen
Kebumen – Pengadilan Agama Kebumen bersama Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Daerah Kabupaten Kebumen melaksanakan rukyatul hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Pantai Pedalen Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (posisi 3° 5.91’ (tiga derajat lima koma sembilan puluh satu menit) hingga 4° 40.96’ (empat derajat empat puluh koma sembilan puluh enam menit). Sementara itu, sudut elongasi 4° 47.03’ (empat derajat empat puluh tujuh koma nol tiga menit) hingga 6° 24.14’ (enam derajat dua puluh empat koma empat belas menit), Jum'at (10/03/2024). Ini diakukan untuk menentukan awal Ramadhan 1446 Hijriyah.

Turut Hadir pada Rukyatul Hilal tersebut, Kepala Kankemenag Kebumen yang diwakili Kasubbag TU Makruf Widodo, Kasi Bimas Islam Salim Wady, dan jajaran forkompimda . Selain itu di hadir juga pengurus MUI Kebumen, Abdul Kharis, Ketua PCNU Ky. Dawamuddin Masdar, Muhammadiyah dan Ketua LDII Gunardi.
Rukyatul hilal menggunakan bantuanteknologi teleskop refrafktor semi – otomatis mulai pukul 17.59 hingga 18.04 WIB. Secarabergantian para tokoh yang hadir melakukan pengamatan hilal, dan kesemuanya menyatakan tidak melihat hilal di POB Pedalen tersebut.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kebumen, Sukarno, Ketua Pengadilan Agama Kebumen Yang Ariani, Kabag Kesra Setda Kebumen, Tjahyo Sambodo; serta Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen, Imam Satibi. Pengamatan dilakukan bersama BMKG Banjarnegara serta sejumlah organisasi masyarakat Islam lainnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen Sukarno menjelaskan bahwa rukyatul hilal dilakukan menggunakan teleskop refraktor semi-otomatis serta pengamatan mata telanjang guna memperoleh data akurat terkait kemungkinan terlihatnya hilal.
Selanjutnya, dilakukan pengamatan hilal secara langsung menggunakan teropong dan alat observasi lainnya pada sore hari menjelang maghrib,namun, dari hasil pengamatan yang dilakukan di POB Pedalen, tidak satu pun petugas yang berhasil melihat hilal akibat faktor cuaca dan kondisi langit yang mendung.
Berdasarkan perhitungan hisab, konjungsi geosentris antara Bulan dan Matahari (ijtima’) terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.45 WIB. Di lokasi POB Pedalen, Matahari diperkirakan terbenam pada pukul 18.03 WIB dengan umur Bulan mencapai 10,3 jam. Tinggi nampak (mar’i) Bulan diperkirakan berada di 4° 13’ dengan elongasi sejati 5° 56’. Secara nasional, tinggi hilal di Indonesia berkisar antara +3° 06’ (Merauke) hingga +4° 26’ (Aceh), dengan elongasi antara 4º 46’ (Jayapura) hingga +6º 24’ (Lhoknga).
“Hasil pengamatan, baik hilal terlihat maupun tidak, akan dilaporkan ke Kementerian Agama RI sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat yang berlangsung pada hari ini di Jakarta,” ujarnya.
Dijelaskan, sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI di Jakarta akan menjadi dasar penetapan awal Ramadhan 1446 H oleh pemerintah. Dengan adanya rukyatul hilal yang dilakukan secara nasional, dan siding isbat tersebut, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat memperoleh kepastian mengenai awal bulan suci Ramadhan dengan dasar yang jelas dan akurat.
Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1446 H yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Jumat (28/2/2025). “Sidang Isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1446 H.